Lompat ke konten

Lolos Didanai Belmawa, Mahasiswa IPS Teliti Rasi sebagai Food Security pada Masyarakat Adat Cirendeu

Mahasiswa Pendidikan IPS atas nama Fantria Yusi Adhitama, Najma Ranni Nurfaiza, Agnes Neva dan mahasiswa Gizi atas nama Hafshoh memiliki ide riset yang direalisasikan dalam PKM-RSH. Riset ini dibimbing oleh dosen Muhammad Iqbal, M.Si. Ide ini didasari adanya isu perubahan iklim global yang menyebabkan permasalahan penurunan produktivitas pertanian dan penurunan kualitas gizi bahan pangan. Dalam risetnya, Fantria dan timnya menyeebukan sistem pangan berkontribusi pada peningkatan emisi gas rumah kaca yang mencapai 33% dari antropogenik global Sehingga disarankan untuk mengembangkan pola makan low carbon diet untuk peningkatan Kesehatan masyarakat serta kelestarian lingkungan.

Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa masyarakat Cireundeu belum pernah mengalami krisis pangan, sebab masyarakat Cireundeu mengkonsumsi rasi sebagai makanan pokok. Rasi yaitu makanan yang terbuat dari perasan ampas singkong yang dikeringkan hingga bertekstur seperti beras. Masyarakat Cireundeu mengkonsumsi rasi sebagai makanan pokok pengganti nasi dengan menggunakan prinsip low carbon diet untuk meningkatkan kesehatan dan kelestarian lingkungan. Adapun rata-rata konsumsi pangan berbasis low carbon diet pada Masyarakat Cireundeu mencapai 22,94 gram, yang dimana rasi mendominasi konsumsi pangan karbohidrat yaitu sebesar 107,05 gram.

Berdasarkan hasil uji proksimat pada rasi, didapat hasil bahwa rasi memiliki kandungan karbohidrat yang lebih rendah daripada nasi. Rasi memiliki 146 kalori dan 12% karbohidrat sehingga berpotensi sebagai alternatif makanan pengganti nasi dan memiliki kadar gula yang lebih rendah sehingga dapat meminimalisir diabetes.